Diduga Terlantarkan Pasien Hingga Meninggal, RSD Bangko Sebut Sudah Tangani Pasien Sesuai SOP

Iklan
Diduga Terlantarkan Pasien Hingga Meninggal, RSD Bangko Sebut Sudah Tangani Pasien Sesuai SOP
Diduga Terlantarkan Pasien Hingga Meninggal, RSD Bangko Sebut Sudah Tangani Pasien Sesuai SOP

Sapajambe,Bangko- akhirnya pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Kolonel Abundjani Bangko memberikan klarifikasi terkait viralnya postingan akun Atuk Sarahim di media sosial FB, yang djduga pihak RSD Bangko menelantar pasiennya.

Jumpa Pers yang digelar digedung RSD Kolonel Abunjani tersebut, pihak rumah sakit mendatangkan para Medis yang menangani atau yang merawat korban hingga meninggal dunia.

Bahkan para medis membantah jika menelantarkan pasien, mereka menyebutkan bahwa pengobatan pasien sudah dilakukan dengan cara yang benar.

Sementara itu Direktur RSD Kolonel Abundjani Bangko, Berman Saragih menyebutkan, jika pelayanan dari pihaknya terhadap pasien tersebut dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Pertama, Pasien sudah ditangani sesuai SOP. kedua pasien sudah dilakukan kroscek. yang ketiga pasien sudah direkam jantung dan terakhir pasien meninggal di saudah (ruang rawat inap) bukan diruang UGD," jelasnya.

Berman juga mengaku, jika masalah itu menjadi masukan yang bagus bagi rumah sakit. Tapi masukan itu hendaknya juga harus disampaikan sesuai prosedur.

"Tapi di komentar yang ada pada postingan di FB diluar batas kewajaran. Saya Sabtu malam baru dapat informasi, setelah mendapatkan informasi itu, saya langsung investigasi petugas yang bersentuhan dengan pasien," katanya.

"Jika kami salah, maka sudah ada somasi yang dilayangkan oleh pihak keluarga kepada kami, tapi hingga saat ini itu tidak ada dari pihak keluarga," katanya lagi.

Pada pertemuan yang berlangsung di Aula RSD tersebut, pada Senin (2/12). Direktur RSD Kolonel Abundjani Bangko juga telah mengumpulkan petugas rumah sakit yang bertugas pada saat itu, guna menjelaskan kronologi kejadian pada saat penanganan pasien atasa nama Marzuki tersebut.

Dimulai dari dokter IGD yang bertugas saat kejadian tersebut, dr Surya. Dirinya menjelaskan, jika Pasien tersebut merupakan pasien rujukan dari puskesmas.

"Saat datang saya langsung melakukan tindakan awal kepada pasien, untuk langsung memasangkan infus, dan memberikan obat-obatan penghilang rasa nyeri. selanjutnya, kita lalukan pembersihan luka pada pasien, yang mana terdapat pembengkakan pada kelopak mata dan luka pada lipatan lutut kanan ukuran sekitar 3 kali 3 cm. memang ada pendarahan dan kita lakukan pembersihan," jelasnya.

Karena pasien perlu dilakukan operasi, kemudian pihaknya melakukan tindakan persiapan untuk dilakukan operasi. dan tindakan seperti meronsen, dari hasil ronsennya dinilai dan dilakukan obsevasi terhadap pasien apakah ada tanda-tanda kegawatdaruratan.

"Setelah itu, sambil mempersiapkan rekam medis dan administrasi serta obat-obatan sudah diberikan. lalu kita mengantarkan pasien ke ruang bedah untuk prosea operasi," terangnya.

Lalu keterangan petugas ruang bedah, dr Butut yang bertugas saat itu menjelaskan, kondisi pasien saat diantar keruangan bedah dalam kondisi stabil, lalu saat masuk keruangan, kondisi pasien dicek lagi oleh dokter.

"Pada proses penilaian itu tiba-tiba pasien sesak nafas. ada dua kemungkinan akibat sesak, pertama apakah akibat kecelakaan itu, atau sesak ini proses penyakit sebelumnya karena pasien sudah usia tua, mungkin banyak penyakit lain yang diderita. Kemudian dilakukan rekam jantung diruangan, karena saya ingin memastikan apakah ada kelainan jantung, dan saya konsultasikan ke dokter penyakit dalam," katanya.

Selanjutnya, keterangan dokter bedah yang bertugas saat itu, dr Sinta yang ditanyakan olehnya saat menerima pasien, apakah ada pendarahan aktif yang dialami pasien. karena luka dilipatan lutut adalah daerah yang banyak pembuluh darahnya.

Dan pasien tidak ada mengalami pendarahan aktif, dan kondisi dalam keadaan baik. kondisi jantungnya juga aman.

"Setelah di usg juga tidak ditemukan tanda-tanda pendarahan dan kita konsultasi ke penyakit dalam, dan dokter menyarankan agar diberi obat-obatan. dan ada rencana operasi, karena mengingat usia dan ada kelainan jantung, maka kita sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan pelayanan lengkap.

"Saya sampaikan kepada keluarga, pihak keluarga memutuskan untuk berunding. saat keluarga berunding, saat itulah pasien tidak sadar dan meninggal dunia," jelasnya.

Kemudian dokter penyakit dalam, dr Sefni menjelaskan, dari pemeriksaan yang dilakukan terdapat kelainan pada jantung pasien. "Detak jantungnya teratur, tapi sewaktu-waktu terjadi peningkatan, berbeda dari biasa

Kami disini, rumah sakit ingin membangun merangin melalui bidang kesehatan, karena rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan, maka kami membutuhkan masukan-masukan, dan masukan tersebut bisa disampaikan kepada kami, agar bisa kami pakai untuk perbaikan dan sebagai bahan evaluasi.

pasien sudah ditangani di IGD sesuai dengan SOP, pasien juga sudah dilakukan kroscek, pasien juga sudah direkam jantung, pasien meninggal di ruangan rawat inap.

Ditanya oleh awak media, karena waktu kejadian dengan klarifikasi cukup lama rentan waktunya, yakni dua hari, dari kejadian Sabtu dan baru di klarifikasi pada senin.

"Karena kebetulan hari libur, saya tidak bisa memaksakan teman-teman doketer untuk hadir, karena ada hak mereka untuk libur. Dan juga tidak ada upaya merekayasa kejadian, tapi teman-teman sudah ada yang konfirmasi ke saya," jawab Berman.

Diakhir acara Berman mengucapkan permintaan maaf atas peristiwa tersebut, dan pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan pelayanan RSD Kolonel Abundjani Bangko untuk kedepan.(amn)

Iklan