KKKS - Jindi South Jambi B Berhasil Alirkan Gas Untuk Industri Dan PLN

Iklan
KKKS - Jindi South Jambi B Berhasil Alirkan Gas Untuk Industri Dan PLN
KKKS - Jindi South Jambi B Berhasil Alirkan Gas Untuk Industri Dan PLN

SAPAJAMBE.COM - Wilayah kerja South Jambi B di Jambi yang dioperatori oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKK Migas – Jindi South Jambi B Co., akhirnya berhasil mengalirkan gas yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan pembangkit PLN di Jambi. 

Pada tahap awal, gas yang dialirkan sebanyak 2 MMSCFD dan akan ditingkatkan secara bertahap menjadi maksimal 12 MMSCFD.

Sekretaris SKK Migas, Taslim Yunus di Jakarta, Senin (28/6) mengapresiasi realisasi first gas KKKS Jindi South Jambi B pada saat pandemic Covid-19 seperti saat ini. 

“Ini menunjukkan proyek sudah dapat diselesaikan 100 persen. Karena itu kami mengapresiasi penyelesaian proyek pada saat pandemi Covid seperti saat ini, sehingga dapat membantu perputaran roda perekonomian dan keterlibatan para pengusaha nasional dan daerah di proyek tersebut,” kata Taslim. 

Realisasi proyek, tambahnya, juga menambah produksi gas secara nasional dan berarti memberikan berkontribusi pada upaya peningkatan produksi migas di tahun 2021. 

Proyek First Gas In KKKS Jindi South Jambi B adalah satu dari 12 proyek yang ditargetkan onstream di tahun 2021. Dengan realisasi proyek ini, SKK Migas bersama KKKS telah berhasil menyelesaikan 7 proyek di antaranya. 

“Keberhasilan ini tentu akan semakin memperkuat keyakinan kita semua bahwa cita-cita 2030 untuk produksi minyak 1 juta barrel dan 12 BSCFD dapat diwujukan,” kata Taslim.

Pengaliran gas dimulai pekan lalu, tepatnya pada tanggal 24 Juni 2021 melalui gasilitas gas yang dioperasikan PT. Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) melalui metering station di Desa Suko Awin Jaya, Kec. Sakernan, Kab. Muaro Jambi. Penjual gas yang ditunjuk adalah PT. Rukun Raharja Tbk (RAJA) melalui anak usahanya PT. Energasindo Heksa Karya (PT. EHK), telah mendapat alokasi gas dari Kementerian ESDM hingga tahun 2040.

Fasilitas yang berada di metering station Sakernan ini merupakan station penerima aliran gas yang berasal dari Teluk Rendah Gas Plant (TRGP) yang berada di Kel. Simpang Sungai Rengas, Kec. Maro Sebo Ulu, Kab. Batang Hari dan telah dilakukan Re-Aktivasi seluruh fasilitasnya dimana TRGP itu sendiri secara keseluruhan memiliki kapasitas yang bisa menampung Gas sebesar 30 mmscfd dan Condensate sebesar 1.000 Bbls per hari. 

TRGP menerima aliran yang berasal dari lapangan Geger Kalong (GK) dalam hal ini sumur GK-5 yang berada di Kec. Maro Sebo Ulu serta lapangan Hari dalam hal ini sumur Hari-1, Hari-2 dan Hari-6 yang berada di Kec. Mersam, kedua lapangan tersebut secara administrasi berada di Kab. Batang Hari, Prov. Jambi.

Untuk saat ini, alokasi gas yang disalurkan melalui PT. TGI dan diterima oleh PT. EHK adalah sebesar 2 MMSCFD yang berasal dari dua sumur, yaitu GK-5 dan Hari-2 yang masing-masing berproduksi sebesar 1 MMSCFD. 

Kapasitas produksi nantinya akan terus ditingkatkan melalui sumur Hari-1 dan Hari-6 sampai dengan 6 MMSCFD dan ditingkatkan selanjutnya menjadi 12 MMSCFD sesuai dengan kapasitas metering station Jindi di Sakernan.

Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan juga telah melakukan pertemuan dengan manajemen KKKS Jindi South Jambi terkait hasil kerja keras tim Jindi hingga berhasil menemukan cadangan gas di wilayah kerjanya. 

“Apresiasi untuk KKKS Jindi, kami dari SKK Migas juga akan terus mendorong agar semangat menemukan cadangan migas tidak kendor bagi semua KKKS,” ujar Anggono. 

Selanjutnya ia juga menyebutkan bahwa keberhasilan ini nantinya juga akan berdampak positif bagi perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, serta memutar roda ekonomi di sekitar wilayah operasi KKKS Jindi” imbuhnya. 

Selain itu, Anggono juga mengharapkan agar nantinya semua hal diperhatikan termasuk target-target berikutnya yang harus dicapai. Ia menyampaikan pula agar target penyaluran dan realisasi gas ini harus segera ditelaah dengan sangat baik. Selanjutnya juga diharapkan agar kontribusi terhadap daerah dapat betul-betul diperhatikan dan direalisasikan dengan optimal khususnya di wilayah operasional hulu migas.

(*)

Iklan