DPRD Jambi Setujui Anggaran BTT Digunakan dalam Penanganan Karhutla

Iklan
DPRD Jambi Setujui Anggaran BTT Digunakan dalam Penanganan Karhutla
DPRD Jambi Setujui Anggaran BTT Digunakan dalam Penanganan Karhutla

SapaJambe.com - Kabut Asap yang menyelimuti Jambi saat ini tentunya mengalami peningkatan dari sebelumnya. Dampak kabut asap itupun tentunya menyebabkan kesehatan bagi masyarakat.


Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto meminta kepada pemerintah Provinsi Jambi untuk meningkatkan kolaborasi bersama dengan seluruh pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi.


"Antisipasi pencegahan karhutla ini untuk menghindari dampak yang lebih besar, tidak hanya berbicara soal perekonomian, namun juga terkait dengan kesehatan. Apalagi beberapa pekan terakhir, kondisi udara di Provinsi Jambi mulai mengalami kabut asap," kata Edi Purwanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10/2023)


Edi yang juga selaku Ketua PDIP Jambi itu juga meminta kepada Pemprov untuk melakukan koordinasi secara masif dengan semua sektoral. Selaku pihak legislatif tentunya dirinya terus mendorong agar pengendalian karhutla ini menjadi fokus pemerintah dan seluruh pihak terkait.


"Kondisi kabut asap yang muncul ini dikhawatirkan akan memicu peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan. Kebijakan meliburkan siswa sekolah saya rasa sudah tepat dalam mengurangi resiko terjadinya ISPA terutama di kalangan siswa sekolah," ujar Edi.


Apalagi, sejauh ini kondisi karhutla di Jambi juga masih terjadi. Bahkan kabut asap yang mulai pekat juga membuat kualitas udara dalam kategori tidak sehat.


Namun, di sisi lain terkait perhatian anggaran, selaku pihak legislatif di Jambi tentunya sangat dibutuhkan. Namun jika anggaran penanganan karhutla itu juga dibutuhkan dengan Belanja Tidak Terduga atau BTT maka dewan setuju untuk siap dianggarkan.

"BTT silahkan digunakan dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Makanya aspeknya kedaruratan tadi itu kita lihat dan harapan kami jangan sampai ada kendala di pembiayaan," ucap Edi.

Iklan